Selasa 13 November 2012, ketika saya pulang dari kursus di malam hari saya melihat rombongan bermotor melintas dengan ramainya, mereka membawa bendera dan berkali-kali membunyikan klakson. Saya pun duduk di pangkalan ojek untuk menunggu angkot sembari melihat rombongan motor melintas, di dalam hati saya bertanya-tanya "partai apa ya?". Saya menyadari bahwa tukang ojek di dekat saya bergumam sembari melihat rombongan tersebut, lalu saya mencoba bertanya kepada tukang ojek tersebut, "bang, itu rombongan apa ya?", kemudian tukang ojek itu menjawab "oh, itu rombongan demo buruh, kelihatan dari benderanya". Saya pun terkejut dengan jawaban tukang ojek tersebut yang bisa mengetahui hanya dengan melihat benderanya saja.
Kemudian dia bercerita tentang keluarganya, dia memiliki 5 anak, 1 perempuan, 4 laki-laki. Anaknya yang perempuan menjadi konsultan. kemudian anak laki-lakinya ada yang berkerja di Astra, ada yang mendapat beasiswa dari sepak bola, dan dua lainnya masih sekolah SMP dan SD. abang tukang ojek itu menanamkan 3 ajaran kepada anak-anaknya:
- harus kuat mental
- tidak mudah terpengaruh
- harus tau saat-saat memperlakukan teman seperti orang asing
yang bagian akhir itu saya merasa heran, kok tega ya. Dia pun menjabarkan, mungkin setelah dia melihat wajah heran saya.
Harus kuat mental, baik di sekolah atau pun di dunia kerja harus kuat mental. di sekolah harus siap menghadapi banyak tugas dan siap dihukum bila tidak atau lupa mengerjakan. Begitu pula di dunia kerja, harus siap dengan yang namanya tenggat waktu, atau yang biasa kenal dengan deadline. Kadang nantinya akan dimarahi oleh atasan atau diremehkan oleh bawahan pun harus siap mentalnya, biar nanti bisa menjadi pribadi yang tahan banting oleh berbagai keadaan.
Tidak mudah terpengaruh, baik dari berita yang belum jelas atau yang sudah jelas, maupun ajakan dari teman atau kerabat. Di dunia sekolah jangan mudah terpengaruh oleh perbuatan negatif seperti merokok, tawuran, bolos, dsb. contohnya tawuran, biasanya kalau tidak tawuran sering dibilang banci, ya cuek saja, karena bila sampai mati tidak bakal dianggap seperti pahlawan, teman-teman pun yang mengingat cuma sampai beberapa minggu saja, tapi yang bakal sedih seumur hidup itu orang tua. Kalau di dunia kerja contoh yang paling sering dijumpai itu ajakan untuk demo, terutama buruh. jangan ikut-ikutan demo karena ajakan teman, karena nanti di lamapang akan ditandai dan tidak menutup kemungkinan untuk dipecat. Oleh karena itu kita harus bisa berpikir matang-matang.
Harus tau saat-saat memperlakukan teman seperti orang asing, ini yang membuat saya bingung. Dia menjelaskan kalau contoh di sekolah itu jangan mencontek atau memberikan contekan, atau berkerja sama dalam hal negatif. Selain untuk kebaikan diri sendiri, teman juga merupakan saingan. Begitu pula di dunia kerja, teman atau kenalan itu merupakan saingan di dalam dunia kerja, hal itu dilakukan untuk menumbuhkan profesionalisme dan untuk menekan unsur KKN.
Malam semakin larut dan saya pun harus harus pulang, saya menyudahi pembicaraan dengan tukang ojek tersebut. Saya pun bersalaman dengannya dan naik angkot menuju rumah.
salam, Rizkya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar